Real Madrid club de Fans
Jumat, 07 Desember 2012
Linkin Park in 2011 Linkin Park adalah grup musik beraliran nu metal dan rock alternatif yang berasal dari Aguora Hills, California, di Amerika Serikat. Mereka sempat beberapa kali berganti nama, antara lain Xero, Hybrid Theory, 0818, hingga nama Linkin Park sampai sekarang. Nama "Linkin Park" sendiri merupakan plesetan dari nama sebuah taman di Los Angeles, Lincoln Park. Sebelum Chester Bennington menjadi vokalis Linkin Park, Mark Wakefield lebih dulu menjadi vokalisnya. Namun, ia keluar dari Linkin Park untuk mencari proyek lain (menjadi manajer grup band Taproot)– saat itu menggunakan nama Hybrid Theory – untuk menjadi manajer grup musik Taproot. Bassis Dave Farrell alias "Phoenix" juga pernah keluar sebentar dari Linkin Park untuk mengikuti tur bersama band lamanya,Tasty Snax. Sedangkan 4 personel lainnya – Brad Delson, Mike Shinoda, Joe Hahn, dan Rob Bourdon – selalu bertahan di Linkin Park sejak awal pembentukannya. Linkin Park telah merilis 4 album studio, yaitu Hybrid Theory, Meteora, Minutes to Midnight, dan A Thousand Suns. Linkin Park juga merilis album Live in Texas, Reanimation, dan Collision Course, serta Hybrid Theory EP. Linkin Park sukses dalam memopulerkan lagu-lagunyaseperti Crawling, In the End, Numb, Somewhere I Belong, dan What I've Done. Secara total, album-album Linkin Park telah terjual sebanyak 50 juta keping.
Sejarah
Awal mula Awal pembentukan Linkin Park yaitu pertemuan Mike Shinoda dan Brad Delson (gitaris Linkin Park) di kelas 7. Lalu mereka membentuk band bernama Xero. Brad juga bermain untuk band Relative Degree, salah satu personelnya yaitu Rob Bourdon (drummer Linkin Park). Mike berkenalan dengan Rob melalui Brad dan Rob bergabung dengan Xero. Saat kuliah, Brad berkenalan dengan Dave "Phoenix" Farrell (bassis Linkin Park) yang merupakan teman sekamar Brad. Mike, yang mengambil jurusan ilustrasi di Universitas Seni Pasadena, bertemu dengan Joe Hahn (turntablis Linkin Park). Kemudian, Dave Farrell dan Joe Hahn bergabung bersama Xero. Dave sempat meninggalkan Xero untuk bergabung kembali ke band lamanya, Tasty Snax. Mulanya, mereka merekrut Mark Wakefield sebagai vokalis, lalu diambil alih oleh Chester Bennington (mantan vokalis Grey Daze) sampai sekarang, sedangkan Mike lalu jadi rapper. Sialnya, karena nama Xero sudah dipakai grup lain, mereka terpaksa mengganti nama menjadi Hybrid Theory. Lalu setelah ditolak 3 kali, Hybrid Theory berhasil diterima oleh sebuahperusahaan rekaman bernama Warner Bros. Records setelah sukses meluncurkan EP yang berjudul Hybrid Theory EP pada tahun 1999 sebanyak seribu keping. Namun, pada saat itu Mike sempat memiliki masalah dengan Jeff Blue, managernya. Jeff Blue mengatakan bahwa Mike tidak usah rapping, cukup bermain keyboard saja. Kejadian ini menginspirasi Mike untuk menulis lagu Get Me Gone (Fort Minor) Sekali lagi, mereka terpaksa mengganti nama karena nama Hybrid Theory mirip dengan nama grup musik Hybrid yang berasal dari Wales. Daripada dianggap band yang sama, mereka memilih berubah nama lagi menjadi Linkin Park. Namun, sebelum bernama Linkin Park, mereka sempat mengganti namanya menjadi 0818. Nama ini juga baru diketahui pada pertengahan 2009, saat Brad Delson berbicara di acara wisuda di UCLA, Los Angeles, pertengahan 2009 lalu. Nama Linkin Park diambil Chester dari nama sebuah taman di Los Angeles, Lincoln Park. Agar bisa mengelola situs web sendiri, Chester mengubah ejaannya menjadi Linkin Park. Setelah itu, mereka berhasil membeli situs web[http://www.linkinpark.com/ LinkinPark
Hybrid Theory Linkin Park meluncurkan album pertamanya, Hybrid Theory, pada tanggal 24 Oktober 2000 dengan singel pertama One Step Closer. Namun, yang lebih terkenal adalah singel Crawling dan In the End. Lagu ini telah membuat Linkin Park menjadi populer. Penjualan album itu melebihi 15 juta keping. Linkin Park lalu merilis edisi spesial dari Hybrid Theory, dengan 2 lagu baru High Voltage (Reprise) dan My December (lagu). Linkin Park lalu merilis album aransemen ulang dari Hybrid Theory, Reanimation. Album ini pun meraih kesuksesan dengan penjualan kira-kira 10 juta kopi. Singelnya, Pts.Of.Athrty, tidak sepopuler singel di Hybrid Theory, namun cukup terkenal. Linkin Park, melalui Mike Shinoda dan Joseph Hahn, juga sempat bekerja sama dengan band The X-ecutioners dalam pembuatan singel It's Goin' Down. Linkin Park juga membentuk kelompok fans mereka bernama Linkin Park Underground, serta mulai mengadakan tur sendiri bernama Projekt Revolution, setelah sering diundang ke festival musik.
Meteora Tanggal 25 Maret 2003, Linkin Park merilis album kedua bertitel Meteora. Nama tersebut diambil dari nama tempat ibadah di atas puing-puing di Yunani. Album ini juga meraih kesuksesan dengan penjualan kira-kira 11 juta kopi. Singelnya adalahSomewhere I Belong, Faint, Numb, From the Inside, Lying from You, dan Breaking the Habit. Meteora memenangkan banyak penghargaan. Antara lain Penghargaan MTV kategori "Video Rock Terbaik" untuk lagu "Somewhere I Belong" dan "Penghargaan Pilihan Pemirsa" (Breaking The Habit). Linkin Park juga memenangkan penghargaan lain yaitu "Penghargaan Musik Radio 2004", "Penghargaan Artis Tahun Ini" dan "Penghargaan Lagu Tahun Ini" melalui lagu "Numb". Mesikpun album Meteora tidak sesukses Hybrid Theory album ini masuk 3 besar penjualan album di Amerika Serikat tahun 2003. Linkin Park juga mengadakan Projekt Revolution Tour ke-2 serta sibuk ikut konser. Di sela-sela waktu itu, Linkin Park berhasil menyelesaikan rekaman album konser mereka, "Live In Texas", yang berisi lagu-lagu saat konser Linkin Park di Texas.
Minutes to Midnight Pada tahun 2006, mereka mulai merekam materi untuk album terbaru Linkin Park, yaitu "Minutes To Midnight". Banyak yang mengkritik Linkin Park karena sering tertunda peluncurannya. Walaupun begitu, Linkin Park menjamin bahwa album tanggal 14 Mei 2007 ini pantas untuk dikoleksi. Menurut Linkin Park, mereka menamai album barunya "Minutes To Midnight" (menit-menit menuju tengah malam) karena adanya isu nuklir di bumi ini yang dapat menghancurkan dunia pada saat tengah malam. Sebanyak 100 lagu demo telah diciptakan namun hanya 12 yang dimasukkan ke dalam album. Tidak heran kalau album ini direkam selama 14 bulan. Dalam album Minutes To Midnight, unsur musik nu metal kurang kental. Walaupun demikian, album ini tetap digemari. Buktinya adalah album ini terjual hampir sebanyak 625 ribu kopi dalam pekan pertamanya (sebuah rekor dalam tahun 2007). Album studio ketiga ini diproduseri oleh Mike Shinoda dan Rick Rubin, mantan personel Beastie Boys. Singel pertamanya, "What I've Done", sudah mulai diputar di radio pada tanggal 2 April 2007. Minutes To Midnight juga menduduki tangga teratas Billboard. Pada tanggal 20 Agustus 2007, Linkin Park merilis singel keduanya, yaitu "Bleed It Out". Dan, pada bulan Oktober, Linkin Park merilis singel "Shadow of the Day". Lalu disusul dengan Given Up (Maret 2008), dan singel terakhir dari "Minutes To Midnight", Leave Out All The Rest (Juli 2008). Lagu "No Roads Left" bisa didapatkan melalui pemesanan lewat iTunes. Sementara lagu "Qwerty" bisa didapatkan di EP berjudul Linkin Park Underground v6.0. Mereka juga merilis lagu "New Divide" yang dipakai untuk soundtrack film terbaru Transformers yaitu Transformers: Revenge of the Fallen.Lagu ini juga sudah mencapai posisi 6 di Amerika Serikat, di Inggris mencapai posisi 20, dan mendapat penghargaan dalam kategori "Best Scream Song of the Year" di Spike TV.
A Thousand Suns Belakangan ini banyak yang berkata bahwa Linkin Park telah "mati". Padahal tidak. Mereka bahkan sedang bekerja pada album studio keempat mereka. Lagi-lagi Rick Rubin yang menjadi produsernya. Sampai pada Bulan November 2009, mereka sedang fokus pada 5 lagu, setelah sebelumnya terdapat 60 lagu demo, kemudian disaring menjadi 20. Durasinya pun akan lebih panjang dari lagu-lagu Linkin Park lain pada umumnya (sekitar 4-5 menit). Dan, untuk ke depannya, setelah album keempat A Thousand Suns dirilis, Linkin Park berjanji akan berusaha mengeluarkan album barunya lebih cepat. Track Listing 1. The Requiem 2. The Radiance 3. Burning In The Skies 4. Empty Spaces 5. When They Come For Me 6. Robot Boy 7. Jornada Del Muerto 8. Waiting For The End 9. Blackout 10. Wretches And Kings 11. Wisdom, Justice, And Love 12. Iridescent 13. Fallout 14. The Catalyst 15. The Messenger
LINKIN PARK
The new Album: Living Things Living Things is the fifth studio album by the American rock band Linkin Park. It was released under Warner Bros. Records and Machine Shop Recordings on June 20, 2012, in Japan, and throughout the rest of the world during the following week. Production was handled by vocalist Mike Shinoda and Rick Rubin, who both co-produced the band's previous two studio albums Minutes to Midnight (2007) and A Thousand Suns (2010). The band states that Living Things combines elements from their previous four studio albums to create a new sound. They stated they finally felt they were in "familiar territory" and "comfortable in [their] own skin" after years of experimentation that resulted in their two previous studio albums, Minutes to Midnight and A Thousand Suns.Living Things was chosen as the album's title because of the numerous personal topics on the album. The lead single for the album, "Burn It Down", was sent to radio and released to digital music retailers on April 16, 2012. Living Things debuted at number one on Billboard 200 with sales of 223,000 copies in the United States in its opening week.
Background and recording In June 2011, lead singer Chester Bennington revealed to Kerrang! that Linkin Park had begun working on new material for their fifth album. He explained, "We've been working on a new record for the past two months. The music is great and we're well ahead of where we're expecting to be. There aren't a whole lot of noises going on, but there are a lot of good songs."The band's co-lead vocalist and rapper Mike Shinoda and Rick Rubin served as producers for the album. "Typically we'll have a once-a-week meeting to go listen to the songs that they're coming up with and talk about them. For so early in the project, they are much further along than they have been on the last two albums we did. On A Thousand Suns there were still a lot of irons in the fire. We knew, 'OK, we can't do this forever. Let's leave this batch and we'll come back and address it when we start up again'", Rubin said.Bennington explained that Rubin "gives us spaces to just be ourselves and to work on our own...He gives us a clear and concise description of what he likes...He would like us to push ourselves into a more fresh take on that particular sound."He also stated that Shinoda guides the band through the process of each song, and called the team-up of Shinoda and Rubin "our golden ticket."In July 2011, Bennington told Rolling Stone that Linkin Park aims to produce a new album every eighteen months, and that he would be shocked if a new album did not come out in 2012. The band continues to record and produce new material even while touring. Bennington commented on Linkin Park's schedule, stating, "Touring for two years is excruciating. When we would tour for two years even the most resilient person in the band, at the end of that, was fucking miserable."He further elaborated on their ideas in an interview with MTV saying, "We do have a really great head start. We've got some great music, some good ideas. The creativity has continued to flow for us for the last few years, consistently."He later revealed in another interview in September 2011 that the band was still in the beginning phases of the next album, saying "We just kind of began. We like to keep the creative juices flowing, so we try to keep that going all the time...we like the direction that we're going in."Shinoda told Complex that they spent a year in making the album,as well as elaborating on the album's sound, saying that "It doesn't lose any of the creativity of the newer stuff and it brings in the energy of the older stuff. It's kind of a comprehensive sound. I feel like we've been able to take all the stuff we've learned on the way and put it all together in each song and still keep it fresh and forward-thinking."[13] Shinoda told HitFix that the process of the album "felt like a drug trip...we were looking to redefine everything."Shinoda spoke to Co.Create about the album's art, saying that it will "blow [the fans] away...the average person is not going to be able to look at it and go, I understand that that's completely new, like not just the image but the way they made the image is totally new. So there's going to be that."The band underwent 360 degree body scans for numerous lyric videos and artwork for the album.On April 9, 2012, the band released a teaser video for the album on Tumblr.The album's art was released on April 16, 2012, along with the album's first single, "Burn It Down".
Composition In an interview featured in the March 21, 2012 issue of Kerrang! magazine, Bennington stated that the band has returned to more 'familiar' territory on their new record, saying "with this [new] album, we've incorporated a lot of guitar work with big choruses and the heavier electronic stuff to give it that really big wall of sound feeling without getting too metal. This will be more familiar to people than A Thousand Suns was, where we were like 'Fuck it, we're just going to go bonkers." Bennington also said that the new album's lyrics would be personal and avoid being political, adding "We've been writing a lot about relationships."Bennington and Shinoda echoed similar statements during an interview with Spin, with the former commenting that "We now know we have the skills and the tools to take those ideas and make them into what we're actually looking for, as opposed to getting into it and discovering that it just sounds really nĂ¼-metal. That's always going to be gross to us, but we can take elements of that and reinvent the vibe, make it new and fresh."The two previewed five songs from the album, as well as announced that they had collaborated with Canadian musician Owen Pallett.The vocalists also stated that they have adopted numerous influences and topics for the album, particularly about people. Bennington told Live 105 that the band is "embracing everything that [they] have done in the past," taking the "best pieces" of their previous four albums and "smash[ing] them together into this new record."Shinoda explained in an interview with NME that the album would not return to their nu metal sound, however they assured that the record "gets back to our roots and it's captured a feeling that we haven't gone after in many years."He also spoke similar statements to Bennington about combining elements of all four albums, saying, "We've learned so much from all the albums we've done, so we've taken everything we've learned and mixed it all into one."Shinoda stated that the album is more "rap-centric" compared to their previous two albums.Shinoda told Musique Mag that the band wanted the album to be "more energetic [and] song-based", as opposed to their previous album, A Thousand Suns, which was more of a concept record. The band had numerous influences and inspirations for Living Things. Shinoda told Rolling Stone that "Skin to Bone" and "Roads Untraveled" contained folk music influenced by the works of Bob Dylan, as well as the inspirations of Dylan.In the seventh track "Victimized", which Rolling Stone described as "the band's most aggressive track in years",was influenced by punk rockbands such as Pennywise and Dirty Rotten Imbeciles.Shinoda noted the minimal content of numerous punk rock songs attributed to the short length of "Victimized"; bassist Dave "Phoenix" Farrel noted that the song's working title, "Battle Axe", "which to me is..what that song is; it's just this big 'crack' and then you're out."Like the band's first two albums, the penultimate track ("Tinfoil") is an instrumental.Brad Delson, the band's guitarist, has vocals in the tenth track "Until It Breaks", which was Delson's idea.
Release and promotion The band toured with Incubus and MuteMath on the 2012 Honda Civic Tour. The band's concert at the Admiralspalast Theatre in Berlin, Germany was recorded and was shown in theaters on June 25, 2012 for one night only. The band performed a private concert at the 2012 X Games in Los Angeles. On July 23, 2012, Linkin Park announced they would be touring South Africa for the first time, performing in Johannesburg and Cape Town in November 2012. On March 28, 2012, Shinoda confirmed that the album's first single is "Burn It Down". On April 11, 2012, it was confirmed that it would be sent for radio airplay and released to iTunes digital download on April 16, 2012. Shinoda also confirmed they were filming a music video for the song, with the band's turntablist Joe Hahn directing the video.[33] The band teamed up with theLotus F1 team to create a musical racing iPad app titled Linkin Park GP, where players drive a Lotus E20 and interact with an environment that allows the player to create a remix of "Burn It Down", as well as zooming into individual sections of the song. The music video for "Burn It Down" premiered on MTV on May 24, 2012. On April 15, 2012, Mike Shinoda posted a blog update confirming that the new album title is Living Things and that the album would be available for pre-order through their website, starting April 16. Living Things was released on June 26, 2012. Pre-orders for the album began in April 17, 2012; upon purchase, fans were subscribed to Living Things Remixed, remixed songs from the album. In celebration of the release of Living Things, the band teamed up with music streaming website Spotify to release live compilations of each album era. On May 9, 2012, a worldwide interactive scavenger hunt commenced. Shinoda proclaimed the near-end of the scavenger hunt in May 23, 2012, stating he would call BBC Radio 1 DJ Zane Lowe the next day to premiere a new song from Living Things, the end result of the hunt. The song that premiered on BBC Radio 1 on May 24, 2012 was the album's fourth track, "Lies Greed Misery". On June 4, 2012, the official lyric video of "Lies Greed Misery" premiered. On the same day, "Lies Greed Misery" was featured in a trailer for the video game Medal of Honor: Warfighter, that was revealed by Electronic Arts at E3 2012."Castle of Glass" was also confirmed to be featured in Medal of Honor: Warfighter."Powerless", the twelfth and closing track of the album, is featured in the closing credits to the film Abraham Lincoln: Vampire Hunter. A performance music video of "Powerless" featuring scenes from the film was released on Yahoo!. The music video was directed by Timur Bekmambetov, director of Abraham Lincoln: Vampire Hunter. The official lyric video for "Lost in the Echo" was released via Linkin Park's official Youtube page on June 29, 2012. and the official music video was released on September 4, 2012. On October 5, 2012, "Lost in the Echo" was released as the album's second single. On October 10, 2012, Linkin Park released the music video for "Castle of Glass". On October 31, 2012, "Powerless" was released as the album's third single. "Castle of Glass" is also set to be released as the album's fourth single on February 1, 2013.
Track listing All lyrics are written by Linkin Park, and all music is composed by Linkin Park. No. Title Length 1. "Lost in the Echo" 3:25 2. "In My Remains" 3:20 3. "Burn It Down" 3:52 4. "Lies Greed Misery" 2:27 5. "I'll Be Gone" 3:31 6. "Castle of Glass" 3:25 7. "Victimized" 1:46 8. "Roads Untraveled" 3:49 9. "Skin to Bone" 2:48 10. "Until It Breaks" 3:43 11. "Tinfoil" 1:11 12. "Powerless" 3:43 Total length: 37:05
Manchester City, Juara Liga Inggris Yang Terpuruk di Liga Champion
http://www.berita8.com/images/berita/normal/MANCINI328385@921421@.jpg
IST
Manchester City kembali menelan kekalahan atas wakil Jerman, Borussia Dortmund, di pertandingan terakhir grup D Liga Champion, Rabu dini hari tadi.
Gol tunggal kemenangan Dortmund dicetak oleh penyerang mereka, Julian Schieber. Schieber yang diturunkan sejak menit pertama, berhasil menyambar umpan silang Jakub Blaszczykowski untuk mencetak gol tunggal pada pertandingan ini.
City yang tidak pernah menang, mengakhiri perjalanannya di liga champion musim ini dengan raihan tiga poin dari enam pertandingan, tereliminasi dan bahkan tidak mampu menempati peringkat ketiga grup untuk tampil di Liga Europa.
Hasil ini jelas mengecewakan, mengingat City adalah juara liga Inggris musim lalu.
Pelatih Mancini tak mampu menyembunyikan kekecewaannya, pasalnya musim lalu mereka juga belum mampu untuk lolos dari fase grup.
"Di laga ini kami sudah berupaya, namun kami kehilangan sejumlah pemain. Kami memiliki peluang, tetapi untuk saat ini kami belum bisa mencetak gol. Jika anda tidak mencetak gol, maka sulit untuk memenangi pertandingan." ujar Mancini.
Dan menjelang derby Manchester akhir pekan mendatang, Mancini mengaku masih enggan membahasnya. (ang)
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Kematian Diego Dampak Konflik PSSI - KPSI
http://www.suarapembaruan.com/media/images/medium2/20121205105459755.jpg
Rabu, 5 Desember 2012 | 10:54
Ratusan suporter sepakbola Solo, Pasoepati, Selasa (4/12) melakukan aksi mengecam dualisme organisasi sepak bola nasional yang dinilai sebagai salah satu faktor yang menyebabkan kematian pemain Persis Solo, Diego Mendieta. Pemain asal Paraguay semenjak sakit tidak dapat membiayai pengobatan dirinya karena gajinya selama empat belum dibayar, meninggal di RS Dr Moewardi, Selasa (4/12) dinihari. (IMRON ROSYID)
[SOLO] Konflik organisasi sepak bola nasional yang terus berlarut-larut tidak hanya menyebabkan pretasi Timnas jeblok tetapi juga membuat tidak ada pihak yang bertanggung jawab terhadap hak pemain sepak bola. Kasus meninggalnya pemain asal Paraguay yang membela Persis PT LI Diego Mendieta menjadi bukti nyata. Tak hanya gajinya sebagai pemain tak terbayar, setelah meninggal jasadnya masih belum nasibnya.
PSSI dan KPSI diharapkan menjadikan kasus kematian Diego Mendieta sebagai pembelajaran dan mengakhiri kekisruhan yang sudah berlangsung dua tahun ini. Dunia sepak bola nasional tidak pernah mendapat keuntungan apapun dari pertikaian yang tak juga ada ujungnya itu. "Seharusnya KPSI dan PSSI legowo untuk bersatu. Kejadian yang menimpa Diego Mendiet tak boleh terulang lagi pada musim depan,” kata Anwar Sanusi, pentolan Pasoepati, sebuah organisasi supporter sepak bola asal Solo.
Pasoepati, Selasa (4/12) menggelar aksi keprihatinan menyusul meninggalnya Diego Mendieta di Rumah Sakit Dr Moewardi Solo pada dinihari sebelumnya. Mereka melakukan aksi jalan kaki dari Mess Persis PT LI di Sriwedari hingga Bundaran Gladag Solo. Sebelum meninggal sempat dirawat sekitar sepekan setelah sebelumnya menjalani perawatan di dua rumah sakit swasta di Kota Solo.
Menurut para supporter, kekisruhan di organisasi sepakbola telah menyebabkan manajemen klub sepak bola di tanah air tidak terurus. Klub tidak memberikan perhatian terhadap para pemainnya. Hal yang sama dikemukakan anggota Komite Normalisasi PSSI FX Hadi Rudyatmo yang menyebut kematian Mendieta harus menjadi peringatan bagi PSSI. "Ini peringatan untuk PSSI. PSSI selaku induk olahraga sepakbola di Indonesia harus bisa menyelesaikan permasalahan ini dengan baik," ujar Rudy.
Menurut Rudyatmo, akibat adanya konflik dan semrawutnya pengelolaan olahraga terpopuler di Indonesia ini pemainlah yang menjadi korban. Walikota Solo ini meminta PSSI ikut bertanggung jawab atas penderitaan Diego Mendieta sampai akhirnya meninggal dunia. "Paling tidak menanggung biaya pemulangan ke negara asalnya sana. Kalau mengenai biaya di rumah sakit, saya yang menanggung," kata dia.
Rudyatmo mengatakan meninggalnya Mendieta secara adalah dampak dari kisruh dualisme kepengurusan organisasi sepak bola nasional yang tak kunjung rampung tersebut. Kekisruhan itu memunculkan banyak klub tetapi tanpa dukungan finansial yang memadai. Hal itu menyebabkan tidak sedikit pemain yang tak diurusi klub. Pemain yang belum dibayar gajinya hampir dialami klub.
“Ketika PSSI rukun dan bersatu maka mereka bisa fokus mengurusi sepak bola nasional. Tetapi kalau mereka berkonflik terus, yang terjadi seperti sekarang ini. Muncul banyak klun, padahal tidak mampun membayar gaji. Kalu PSSI bersatu, kesulitan keuangan di klub sampai tidak mampu membayar gaji pemain itu tidak akan terjadi,” papar pria yang juga Wali Kota Surakarta tersebut.
Tak Bergaji
Mendieta yang pernah menjadi pemain Persitara Jakarta Utara meninggal dunia di RS Dr Moewardi Solo, Selasa (4/12), sekitar pukul 00.02. Menurut hasil pemeriksaan dokter, pemain yang berposisi sebagai striker itu menderita serangan virus yang disebut dokter sebagai viru cytomegalovirus (CMV). Mendieta dirawat sejak 27 November 2012, namun sejak masuk di bangsal perawatan kondisinya tak kunjung membaik dan staminanya terus menurun.
“Saat dirujuk ke sini [RS Moewardi] kondisi almarhum sudah melemah, badannya sudah turun 10 kilogram dan komunikasinya juga kurang lancar," kata Kepala Bagian Penyakit Dalam RS Prof Dr Moewardi, Guntur Hernawan. Sebelum dirawat di rumah sakit tersebut, Mendieta sempat dirawat di beberapa rumah sakit di Kota Solo. Sebelum penyakitnya berhasil dideteksi, Mendieta ke luar dari rumah sakit karena tidak memiliki biaya.
Selain faktor klinis, menurunnya daya tahan Diego juga dikarenakan faktor psikologis. Menurut Guntur, beberapa kali Mendieta mengeluh kepada tim medis rumah sakit kalau dirinya di Solo tak memiliki kerabat dan ingin segera pulang. “Almarhum selalu mengeluh kesepian. Ia mengaku ingin pulang karena seluruh kerabatnya berada di Paraguay,” ujarnya.
Sejak kompetisi PT LI berakhir, Mendieta sebenarnya hendak segera pulang ke negaranya. Namun rencana itu tertunda-tunda lantara gajinya sebagai pemain Persis PT LI belum dibayar selama empat bulan. Di tengah menanti gaji yang tak kunjung cair, kondisi kesehatan Diego pun memburuk. Diperkirakan jumlah gaji Mendieta yang belum dibayar sebesar Rp 120 juta. (IMR)
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Jumat, 30 November 2012
Menpora Minta Suporter Indonesia Tetap Sportif
http://assets.kompas.com/data/photo/2012/11/30/1636371-aksi-pendukung-timnas-620X310.jpg
Gaya dan Aksi para suporter Timnas Indonesia saat melawan Timnas Singapura dalam laga Piala AFF 2012 di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (28/11/2012). Kesetiaan mereka mendukung Timnas Indonesia menjadi penentu kemenangan Timnas Indonesia atas Singapura. Indonesia unggul atas Singapura dengan skor 1-0. KOMPAS/WAWAN H PRABOWO
JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng meminta suporter Indonesia tidak terpancing oleh provokasi suporter Malaysia. Hal ini terkait video nyanyian dan teriakan suporter Malaysia yang dinilai melecehkan Indonesia dalam ajang AFF 2012 yang berlangsung di negara tersebut. Menurut Andi, suporter Indonesia harus membuktikan diri menjadi teladan bagi persahabatan Asia Tenggara melalui turnamen tahunan ini.
"Saya kira mereka yang melanggar spirit persahabatan ASEAN akan terlihat sendiri. Jadi, masyarakat internasional akan melihat siapa pihak yang melanggar persahabatan," kata Andi, di Hotel Sahid, Jakarta, Jumat (30/11/2012).
Momen Piala AFF, kata Andi, harus dimanfaatkan untuk mempererat persahabatan antarnegara Asia Tenggara. Sportivitas, lanjutnya, dibutuhkan saat suporter memberikan dukungan kepada tim kebanggaannya.
"Apalagi kalau ada yang melakukan kekerasan. Saya rasa jangan sampai seperti itu. Saya menyesali kekerasan yang timbul dalam urusan sepak bola," ujar Andi.
Terkait dugaan tindak kekerasan yang dialami suporter Indonesia, menurut Andi, berdasarkan laporan yang diterima dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia, tindakan itu terjadi setelah pertandingan Indonesia melawan Laos.
"Kita minta aparat keamanan Malaysia untuk melindungi warga negara Indonesia, terutama nanti pas lawan Malaysia," kata Andi.
Tindak tegas
Ia juga berharap aksi tak pantas yang dilakukan oleh suporter Malaysia mendapatkan tindakan tegas dari persatuan sepak bola Asia. "Saya rasa FIFA punya aturan mengenai yel-yel yang menjurus rasialisme, penghinaan, dan pelecehan. Itu ada aturannya. Saya harap semuanya ditegakkan oleh panitia pertandingan yaitu AFC," ujar Andi.
Seperti diketahui, pada gelaran AFF 2012, Indonesia akan berhadapan dengan Malaysia pada 1 Desember 2012. Beredarnya video nyanyian suporter Malaysia dikhawatirkan akan menimbulkan gesekan antarsuporter pada pertandingan antara kedua negara besok
.
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Kamis, 29 November 2012
Manchester United 1 - 0 West Ham United
http://u.goal.com/234300/234369hp2.jpg
Getty Images
Singgasana klasemen Liga Primer Inggris tetap aman dalam genggaman Manchester United seiring tiga angka yang diperoleh atas West Ham United pada laga pekan ke-14 di Old Trafford, Kamis (29/11) dinihari WIB. Memimpin cepat hanya sesaat setelah kick-off melalui Robin van Persie, tuan rumah punya banyak peluang untuk memperbesar skor. Walau akhirnya tak satu pun yang menghasilkan gol tambahan, keunggulan tipis 1-0 toh tetap bermakna penting bagi skuat Sir Alex Ferguson.
Mengoleksi 33 angka, United kini masih memimpin sebiji poin atas sang rival sekota sekaligus juara bertahan, Manchester City, yang sukses membekuk Wigan Athletic 2-0.
The Hammers sendiri harus melorot dua peringkat ke posisi sepuluh karena kekalahan ini. Nilai pasukan Sam Allardyce tetap 19 poin.
Babak Pertama
Menerapkan skema ofensif 4-3-3 dengan trio Wayne Rooney, Javier Hernandez, dan Robin van Persie mengisi lini depan, United langsung unggul pada detik ke-35!
Tepat setelah kick-off, Michael Carrick langsung mengirim umpan ke arah Van Persie. Striker Belanda ini lantas melesatkan tembakan yang melambung usai membentur James Collins dan masuk ke gawang West Ham.
The Red Devils terus mendominasi setelah itu, tapi The Hammers pun beberapa kali menghadirkan ancaman melalui situasi bola mati yang cukup ampuh untuk merepotkan pertahanan tuan rumah.
Sejumlah kans dari Kevin Nolan dan Andy Carroll, yang berawal dari set-pieces, bahkan nyaris membuahkan gol balasan bagi West Ham andai mereka lebih tenang dalam penyelesaian akhir.
Sementara itu, serangan gencar United menghasilkan sederet peluang, di antaranya melalui Chicharito, Anderson, dan Rooney, namun seluruhnya masih gagal berujung gol tambahan. Skor 1-0 buat United menutup babak pertama.
Babak Kedua
Terbalik dengan babak pertama, duel paruh kedua dibuka dengan peluang bagi West Ham. Mohamed Diame merebut bola dari penguasaan Tom Cleverley sebelum melancarkan tembakan. Beruntung bagi United, upaya tersebut kandas oleh blok Chris Smalling.
Setelahnya, giliran Setan Merah yang mengancam. Tiga kans berturut-turut didapatkan dua tembakan jarak jauh Cleverley dan Rooney plus sepakan bebas Van Persie.
Sepasang kesempatan pertama gagal menemui target, sedangkan eksekusi free-kick RvP dapat ditip dengan gemilang oleh kiper Jussi Jaaskelainen.
Menit ke-59, Jaaskelainen kembali memamerkan kepiawaiannya mengamankan gawang. Penjaga gawang asal Finlandia itu “terbang” dan mementahkan tendangan akurat Rooney ke arah tiang jauh.
Selanjutnya, di menit ke-71, giliran Anderson yang harus melihat upayanya dari jarak sekitar 22 meter kandas oleh ketangguhan Jaaskelainen.
Nyaris selalu berada dalam tekanan tuan rumah, The Hammers hampir mencuri gol balasan delapan menit menjelang pertandingan berakhir. Umpan tendangan bebas James Collins disambung tembakan Carlon Cole, tapi Anders Lindegaard sigap menjaga kemurnian gawang United.
Sisa pertandingan berjalan cukup menegangkan bagi publik Old Trafford karena West Ham beberapa kali menghadirkan ancaman lewat serangan balik, tapi skor 1-0 tetap awet terjaga dan tiga angka penuh pun direngkuh The Red Devils.
Ikuti jalannya pertandingan pekan ke-14 Liga Primer Inggris antara Manchester United dan West Ham United secara LIVE di GOAL.com Indonesia.
Susunan Pemain:
Manchester United (4-3-3): Lindegaard; Rafael, Evans, Smalling, Evra; Anderson (Jones 84'), Carrick, Cleverley (Young 68'); Hernandez, Rooney (Welbeck 78'), Van Persie.
Cadangan tak bermain: De Gea, Ferdinand, Fletcher, Buttner.
West Ham United (4-5-1): Jaaskelainen; Demel, O’Brien, Reid, Collins; Tomkins, Diame (O'Neil 76'), Nolan, Jarvis (Maiga 70'), Taylor; Carroll (Cole 63').
Cadangan tak bermain: Spence, Spiegel, Moncur, Ricardo Vaz Te.
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Tiga Langkah PSSI Hindari Bentrok Suporter
http://www.bolanews.com/uploaded/contents/medium/50b738059c0a4.jpg
FOOTBALL ASSOCIATION OF INDONESIA
Usai menuai kemenangan 1-0 dari laga kontra Singapura, Rabu (28/11), tim nasional Indonesia akan melakoni partai penentuan melawan Malaysia di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Sabtu (1/12). Segala persiapan akan skuad Garuda jelang berlaga melawan sang musuh bebuyutan. Namun tak hanya timnas, persiapan nyatanya juga dilakukan oleh PSSI jelang laga bergulir.Akan tetapi, persiapan yang dilakukan induk sepak bola Indonesia itu tak merasuk ke dalam strategi juga pola permainan timnas di lapangan. Seperti yang disampaikan oleh Sekjen PSSI, Halim Mahfudz, persiapan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya geseken di luar dan di dalam stadion yang berpeluang menimbulkan bentrokan.
Seperti yang diketahui, jelang laga krusial, gesekan antara suporter kerap terjadi. Untuk edisi kali ini, gesekan sendiri sudah terjadi meski Indonesia dan Malaysia belum bertemu. Lihat bagaimana kabar penganiayaan yang dialami salah satu anggota Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) perwakilan Malaysia, Sagir Alva. Pria yang menjabat Ketua BP KNPI di Malaysia itu dilaporkan mengalami pemukulan di luar stadion, usai laga Indonesia melawan Singapura.
Sagir Alva tidak sendiri. Beberapa suporter, termasuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang turut menonton dilaporkan juga menjadi korban pemukulan sang pemilik kandang. Gesekan ini menjadi yang kesekian setelah sebelumnya kedua kelompok suporter terlibat ejek-mengejek di dalam stadion.
"Ada tiga langkah yang kami lakukan untuk mengantisipasi gesekan susulan. Tadi siang, kami sudah bertemu dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Malaysia. Pertemuan ini untuk membahas perkembangan yang terjadi di lapangan, terkait insiden pemukulan suporter. KBRI sendiri akan meminta bantuan dari pemerintah setempat agar memberi pengamanan yang lebih ketat," jelas Halim.
Adapun langkah kedua yang akan ditempuh PSSI, sambung Halim, yakni dengan bertemu dengan Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM). "Pertemuannya nanti malam. Saya akan bicara langsung dengan Sekjen FAM, Azzuddin Ahmad. Saya akan membahas mengenai pengamanan dan keamanan untuk laga hari Sabtu."
Halim menambahkan bahwa pihaknya juga akan mengambil langkah dengan cara penyuluhan. Langkah itu diambil agar suporter timnas tak terpancing apabila memang kelompok suporter Malaysia melakukan tindakan yang menyulut emosi.
"Yang jelas, suporter Indonesia untuk menahan diri dan tidak terprovokasi. Selain tak terpancing, suporter juga jangan memancing-mancing. Biarkan pemain yang beradu di lapangan, kita tepuk
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Rabu, 28 November 2012
PIALA AFF 2012: Andik "Messi" Vermansyah Bawa Indonesia Tundukkan Singapura 1-0
http://www.bisnis.com/system/article/image/50b/5fc/008/438/aa0/181/000/342/compact_andik.jpg?1354103811
JAKARTA: Timnas Sepakbola Indonesia akhirnya berasil menundukkan Singapura 1-0 dalam laga kedua Grup B Piala AFF 2012 di Stadion Bukit Jalal, Malaysia, Rabu (28/11/2012).
Setelah bermain imbang 0-0 pada babak I, Pelatih Timnas Garuda Nil Maizar berinisiatif memerkuat daya serang anak-anak asuhannya dengan memasukkan Andik Virmansyah menggantikan Ellie Aiboy pada menit 47.
Hasilnya sedikit menggemberikan. Dari siaran langsung Stasiun RCTI, pada menit 53, dari hasil dari umpan terobosan Timnas sempat bobol gawang Singapura, tetapi lebih dulu terjebak offside.
Meski belum berhasil, 10 menit awal laga babak II, Timnas menguasai jalannya pertandingan dengan serangan sayap dan umpan-umpan terobosan.
Upaya meraih kemenangan terus dilakukan Nil Maizar. Pada Menit 55 Bambang Pamungkas masuk menggantikan Rachmat.
Setelah itu, gelandang-gelandang serang Timnas pun tampak lebih berani mencoba mendrible bola melewati lini belakang Singapura.
Setelah Singapura memerbanyak jebakan offside pada babak I, barisan pertahanan Timnas juga tak kalah cerdik, melakukan strategi yang sama guna memersempit wilayah serang Singapura.
Serangan kedua tim masih buntu sampai menit 60, rasa penasaran para pemain pun mengarah ke permainan keras, khususnya Singapura.
Baihaki Khaizan, menit 62 mengintimidasi Kiper Timnas Wahyu Tri yang sudah berhasil menangkap bola umpan lambung Singapura. Wasit pun menghadiahkan kartu kuning kepadanya.
Pada menit 65, Muhammad Irwan, bek Singapura diganjar Kartu merah wasit karena menebas kaki Andik Virmansyah saat gelandang serang Indonesia itu menggiring bola.
Memasuki paruh waktu babak II, dengan keunggulan jumlah pemain, Timnas Indonesia mulai menguasai setengah lapangan, sementara Singapura hanya bisa melakukan serangan balik.
Menit 73, Khairul , pemain sayap Singapura dianggap diving di dalam kotak penalti Indonesia sehingga wasit memberikan kartu kuning.
Strategi terakhir Nil Maizar menggantikan Oktavianus Maniani dengan Rasyid berbuah manis.
Serangan semakin efektif lewat tengah. Dan akhirnya pada menit 87, tembakan melengkung Andik Vermansyah dari setpiece di luar kotak penalti berhasil memerdaya kiper Singapura dan Gol. 1-0 untuk keunggulan Indonesia.
Hasil ini pun bertahan sampai pertandingan berakhir.(k59)
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Senin, 26 November 2012
Klasemen AFF 2012
JADWAL & HASIL
Penyisihan
GROUP
A
Sabtu, 24 November 2012
Rajamangala Stadium, Bangkok
Vietnam 1 VS 1 Myanmar
GROUP
A
Sabtu, 24 November 2012
Rajamangala Stadium, Bangkok
Thailand 2 VS 1 Filipina
GROUP
B
Minggu, 25 November 2012
Bukit Jalil National Stadium, Kuala Lumpur
Indonesia 2 VS 2 Laos
GROUP
B
Minggu, 25 November 2012
Bukit Jalil National Stadium, Kuala Lumpur
Malaysia 0 VS 3 Singapura
GROUP
A
Selasa, 27 November 2012
Rajamangala Stadium, Bangkok
Vietnam 0 VS 1 Filipina
GROUP
A
Selasa, 27 November 2012
Rajamangala Stadium, Bangkok
Myanmar 0 VS 4 Thailand
GROUP
B
Rabu, 28 November 2012
Bukit Jalil National Stadium, Kuala Lumpur
Indonesia 1 VS 0 Singapura
GROUP
B
Rabu, 28 November 2012
Bukit Jalil National Stadium, Kuala Lumpur
Laos 1 VS 4 Malaysia
GROUP
A
Jumat, 30 November 2012
Muang Thong Stadium, Bangkok
Filipina 2 VS 0 Myanmar
GROUP
A
Jumat, 30 November 2012
Rajamangala Stadium, Bangkok
Thailand 3 VS 1 Vietnam
GROUP
B
Sabtu, 1 Desember 2012
Shah Alam Stadium, Kuala Lumpur
Singapura 4 VS 3 Laos
GROUP
B
Sabtu, 1 Desember 2012
Bukit Jalil National Stadium, KL
Malaysia 2 VS 0
Indonesia
Kamis, 29 November 2012
Asal Usul Lambang Monster Energy
kaula muda mungkin tidak asing lagi dgn logo monster energy yg berlambangkan seperti hurum M, atau membentuk kurang lebih sperti ini ‾\‾\‾\
dalam tulisan ibrani (tulisan yahudi)
‾\ itu berarti angka 6
berarti lambang yg berada di dalam logo MONSTER M itu adalah
‾\‾\‾\ = 666
DAJJAL detected,,
Iluminati Mode On....
==========
Produk ini dikeluarkan di Amerika yang mana banyak menajadi sponsor balap dan menjadi populer dengan beberapa nama besar dalam dunia perlumbaan MotoGP seperti Valentino Rossi, Colin Edwards dan Ben Spies. Fenomena Monster Energy dan aksesoris serta stiker2nya kini juga sudah merebak di Indonesia dengan berbagai produk diperkenalkan seperti topi, helmet, baju, sarung lengan dan berbagai lagi produk yang memaparkan logo ini.
Apa yang menjadi salahsatu ciri selain ciri lain ialah tulisan Monster Energy tersebut dikatakan mempunyai tanda salib yang tersembunyi. Jika diteliti secara terperinci pada huruf 'O' di tulisan tersebut, jelas ianya merupakan lambang salib yang disambung hingga membentuk huruf 'O'. Selain itu juga mendapat satu info daripada satu laman blog. Menurut penulis blog berkenaan huruf 'M' yang seperti kesan cakaran itu adalah gabungan dari huruf 'V' dalam bahasa Hebrew. Yang seakan nombor '7' tu. Dan huruf 'V' tu adalah huruf ke-6 dalam susunan huruf Hebrew. Jadi ia sengaja disusun 3 kali membentuk huruf 'M'. 666 pesan satanic.
Langganan:
Postingan (Atom)